Jumat, 19 Mei 2023

Sejarah Wayang Kulit




 Wayang kulit menjadi salah satu kesenian tradisional yang lahir, tumbuh dan berkembang sampai saat ini. Terutama di wilayah Jawa, kesenian wayang kulit memang masih kerap dan mudah ditemukan pada acara tertentu seperti pernikahan maupun acara tahunan di suatu desa. Jika dilihat lebih dalam, wayang kulit bukanlah sekedar kesenian pertunjukan saja. Namun kesenian wayang kulit merupakan media permenungan menuju roh spiritual para dewa.

Istilah wayang sendiri berasal dari kata ma Hyang yang memiliki arti menuju spiritual Sang Kuasa. Namun ada juga yang mengartikan jika istilah wayang berasal dari teknik pertunjukan yang mengandalkan bayangan (bayang atau wayang) pada layar yang digunakan.

Lalu pembuatan wayang biasanya menggunakan kulit kerbau. Hingga saat ini kulit kerbau juga bisa dibilang menjadi pilihan yang begitu banyak digunakan dalam proses pembuatan wayang.

Dalam proses pementasannya sendiri, pagelaran wayang kulit akan dimainkan oleh seorang yang kerap disebut sebagai dalang. Pementasan seni wayang tidak akan lengkap jika tidak diiringi oleh gamelan. Mereka yang memainkan gamelan juga bisa disebut dengan nayaga.

Selain itu dalam pagelaran wayang juga ada yang namanya sinden. Dimana nantinya sinden akan menyanyikan beberapa lagu dalam pagelaran wayang kulit yang juga akan diiringi oleh alunan musik gamelan.

Jadi bisa dibilang jika dalam pagelaran wayang secara keseluruhan ada yang namanya dalang yang memainkan wayang kulit sesuai dengan cerita yang dibawakan. Lalu ada nayaga yang bertugas untuk memainkan alat musik gamelan dan juga beberapa sinden yang bertugas menyanyikan lagu dalam pagelaran wayang kulit tersebut.

Perlu diketahui jika setiap bagian dalam pementasan pagelaran kesenian wayang kulit juga memiliki simbol dan makna nya tersendiri. Apalagi jika dilihat dari segi cerita. Biasanya cerita pewayangan akan memiliki makna budi pekerti yang luhur, saling mencintai, dan juga menghormati sesama.

Bahkan terkadang dalam cerita pewayangan yang diangkat terdapat kritik sosial. Dalam satu pagelaran wayang bukan hanya membawakan cerita yang terkesan serius saja. Namun ada juga bagian lucu yang kerap disebut dengan nama goro-goro.

Selain bisa menjadi pencair suasana serius dalam pagelaran wayang kulit. Adanya goro-goro juga menjadi satu hal yang menarik dan juga menjadi daya tarik tersendiri dalam pagelaran wayang tersebut. Tak heran jika banyak penonton pagelaran wayang kulit yang akan menantikan pementasan goro-goro dalam satu pementasan wayang kulit.

Sejarah dari dari mana asal usul wayang kulit bisa dikenal di Negara Indonesia juga terbilang cukup beragam. JLA Brandes, GAJ Hazeu, J Kats, Anker Rentse, dan beberapa peneliti lainnya meyakini jika wayang berasal dari pulau Jawa.

Lalu dari penelitian R Pichel, Poensen, Goslings, dan Rassers menjelaskan jika wayang berasal dari Negara India. Jika dari penelitian J Krom dan WH Rassers didapatkan sebuah penjelasan bahwa wayang berasal dari percampuran budaya Jawa dan India.


Sejarah Wayang Kulit

  Wayang kulit menjadi salah satu kesenian tradisional yang lahir, tumbuh dan berkembang sampai saat ini. Terutama di wilayah Jawa, kesenian...

Template by:

Free Blog Templates